Sabtu, 15 Juni 2013

Kado untuk Pangeran Hatiku

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan??Lima tahun silam, disaat rasa percaya diri terhadap "ikhwan" memudar, Engkau datang membawa keyakinan baru. Engkau berani berkata "iya" untuk menikahiku disaat pertemuan pertama kita. Dengan hanya berbekal selembar foto dan biodata serta dialog bersama dua pasang suami istri senior kita, Engkau tanpa ragu memberikan pernyataan itu. Bahkan wajahku pun belum sempat kau lihat karena beberapa hari setelahnya Engkau meminta pertemuan yang kedua. Ya, pertemuan terakhir kita dikota Angin Mamiri. Keesokan harinya Garuda membawaku ke Jakarta untuk selanjutnya menapakkan kaki di Bumi Saburai. Tempat yang baru untukku menunaikan tugas sebagai abdi negara.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan????Allah mempermudah semua urusan pernikahan kita. Proses perkenalan yang singkat hingga perkenalan keluarga yang mengantarkanku mengenal Ibundamu mengokohkan keyakinan hati bahwa Engkau memang "ikhwan" yang ku nanti:). Keteguhanmu  menjaga komunikasi dan hubungan sebelum ikrar suci dilaksanakan semakin menambah kemantapan hati tuk jalani ikatan ini.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???Doa restu kedua ayah ibu mengiringi langkah kita membina bahtera rumah tangga. Bukan jalan yang lurus dan mudah. Diawal pernikahan kita harus terpisah. Kebijakan diinstansi tempatku bekerja belum memungkinkanku untuk langsung pindah mengikutimu. Kurang lebih 1 tahun Engkau harus bolak-balik Jakarta-Lampung untuk menunaikan kewajibanmu sebagai seorang suami. Dengan penuh kesabaran Engkau menjalani semuanya. Disaat-saat keletihan mendera, tak sekalipun keluhanmu kudengar menjalani itu semua.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan????Allah kemudian menyatukan kita kembali. Juga mengaruniakan putri kecil kepada kita setahun setelah pernikahan kita. Amanah yang tidak ringan. Namun sekali lagi dengan penuh kesabaran Engkau menjagaku, membimbingku. Dengan penuh kesabaran Engkau menghadapi semua keluh kesah dan sifat burukku. Riak-riak kecil dalam bahtera kita menjadi penanda bahwa kita bukan makhluk yang sempurna. Kita hanya seorang hamba biasa yang senantiasa memohon pada-Nya kekuatan demi keberkahan rumah tangga.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???Cinta selalu membawa kebahagiaan. Cinta yang dibingkai dengan aturan Tuhan. Darimu aku mengenal cinta itu. Darimu aku merasakan keindahannya. Tetaplah menjadi Al Qawwam yang ku damba. Bimbing dan jagalah hati keluarga kita menuju pada-Nya. Karena Engkaulah sang nahkoda. Yang mampu membawa bahtera rumah tangga. Menuju pelabuhan terakhir kita. Surga dengan segala kenikmatannya.Amin.
Met milad sayang. Semoga barakah disegala usia. Ini kado dari bunda. love you.