Minggu, 16 Desember 2012

ketika kabar gembira itu datang...

alkhamdulillah setelah sekian lama, akhirnya kabar gembira itu datang juga. Teman baik, teman seperjuangan bahkan dia sudah ku anggap seperti saudara akan menyempurnakan separuh dinnya. Calon pendamping hidupnya pun bukan orang yang asing lagi karena dia adalah adik kelas semasa kuliah dan kebetulan penempatan di wilayah sulawesi selatan. Yang namanya jodoh memang kadang kita tidak pernah menyangka. Sudah kenal lama, bahkan bertahun-tahun. Akan tetapi Allah baru sekarang menggerakkan hati mereka berdua untuk menempuh bahtera rumahtangga. Ya, itulah bukti kebenaran bahwa Allah lah Dzat yang maha membolak-balikkan hati manusia.
22 Desember 2012 tinggal menghitung hari. Bahagia dan sedih bercampur. Bahagia karena akhirnya undangan itu datang juga. Sedih karena aku mendengarnya pertama kali dari orang lain, bukan dari dirimu sendiri. Seakan diriku tiada berarti apa-apa untukmu. Dan lebih sedih lagi karena ternyata aku tidak bisa mengotak-atik jadwal yang sudah tersusun untuk menghadiri acara sakralmu. 2 Minggu terakhir ini adalah puncak kerjaan dikantor, terutama diseksiku. Ditambah lagi hari Sabtu besok adalah jadwal ujian Ma'had yang ku ikuti. Dengan berat hati nampaknya aku harus merelakan diri untuk mendoakan dirimu dari jauh. Maafkan aku teman, aku tidak bisa menemanimu sebagaimana kau menemaniku dulu dihari bahagiaku. Namun doa suciku kan senantiasa mengiringi langkahmu menuju babak kehidupanmu yang baru. Semoga Allah memudahkan segala urusanmu. Amin.